12:51 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Sebuah rumah ibadah di Kota Joplin, dibakar pada hari Senin kemarin.
Bangunan itu hancur lebur, namun tidak ada korban yang terluka akibat
serangan itu. Tidak ada pula informasi mengenai pelaku pembakaran rumah
ibadah itu.
Imam Lahmuddin yang menjadi Imam masjid di Joplin sangat terkejut dan sedih ketika menyaksikan rumah ibadah yang sering didatanginya terbakar. Tidak ada yang bisa diselamatkan dari bangunan itu.
"Saya masih di depan bangunan itu dan menyaksikan kerusakannya. Tidak ada yang bisa diselamatkan, namun sebagai umat yang beriman, kita bisa mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi karena kehendak Allah. Dan kami harus bersabar, mengendalikan emosi kita, terutama di Bulan Ramadan ini," ujar Lahmuddin, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (7/8/2012).
Pada 4 Juli lalu, kantor Lembaga Islam Joplin juga diserang dan mengalami kerusakan kecil. Biro Investigasi Federal (FBI) menawarkan dana sebesar USD15 ribu atau sekira Rp142 juta bagi siapapun yang berhasil menemukan pelaku serangan itu.
FBI juga masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran di bangunan itu, karena kamera-kamera CCTV yang ada di Lembaga Islam Joplin, ikut terbakar. Organisasi Islam di Washington mendesak polisi agar melindungi rumah-rumah ibadah, seiring dengan adanya insiden penyerangan masjid di Joplin dan kuil Sikh di Wisconsin.
Lahmuddin yang hidup di Joplin selama empat taun mengatakan bahwa, beberapa orang warga berada di kantor Lembaga Pusat Islam Joplin pada Minggu pekan lalu. Sejauh ini, Lahmuddin menjelaskan bahwa, warga-warga Muslim di Joplin memiliki hubungan yang baik dengan warga sekitar.(OZ)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
Imam Lahmuddin yang menjadi Imam masjid di Joplin sangat terkejut dan sedih ketika menyaksikan rumah ibadah yang sering didatanginya terbakar. Tidak ada yang bisa diselamatkan dari bangunan itu.
"Saya masih di depan bangunan itu dan menyaksikan kerusakannya. Tidak ada yang bisa diselamatkan, namun sebagai umat yang beriman, kita bisa mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi karena kehendak Allah. Dan kami harus bersabar, mengendalikan emosi kita, terutama di Bulan Ramadan ini," ujar Lahmuddin, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (7/8/2012).
Pada 4 Juli lalu, kantor Lembaga Islam Joplin juga diserang dan mengalami kerusakan kecil. Biro Investigasi Federal (FBI) menawarkan dana sebesar USD15 ribu atau sekira Rp142 juta bagi siapapun yang berhasil menemukan pelaku serangan itu.
FBI juga masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran di bangunan itu, karena kamera-kamera CCTV yang ada di Lembaga Islam Joplin, ikut terbakar. Organisasi Islam di Washington mendesak polisi agar melindungi rumah-rumah ibadah, seiring dengan adanya insiden penyerangan masjid di Joplin dan kuil Sikh di Wisconsin.
Lahmuddin yang hidup di Joplin selama empat taun mengatakan bahwa, beberapa orang warga berada di kantor Lembaga Pusat Islam Joplin pada Minggu pekan lalu. Sejauh ini, Lahmuddin menjelaskan bahwa, warga-warga Muslim di Joplin memiliki hubungan yang baik dengan warga sekitar.(OZ)
0 comments:
Post a Comment