Saturday, December 10, 2011

Tahukah Anda ? Remaja Mengenal Seks Pertama Kali Di Usia 19 Tahun

Arena Berita Dunia - Survei Perilaku Seks 2011 yang dilakukan DKT Indonesia menunjukkan, rata-rata remaja mulai berhubungan seks pertama kalinya pada usia 19 tahun dengan mayoritas merupakan mahasiswa.

"Dari survei yang kami lakukan di lima kota besar di Indonesia menunjukkan usia berhubungan seks pertama kali adalah 19 tahun, meskipun ada survei lain yang menunjukkan kaum muda melakukan hubungan seks pertama kali dalam umur yang jauh lebih muda," kata Senior Brand Manager Sutra dan Fiesta Condoms, DKT Indonesia Pierre Frederick ketika memaparkan hasil survei tersebut di Jakarta, tadi malam.
join_facebookjoin_twitter

Survei dilakukan DKT Indonesia di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali terhadap 663 responden pria dan wanita berusia 15-25 tahun. "Jumlah sampel ini memang tidak mewakili populasi remaja di kota-kota itu, tapi bisa jadi barometer mengenai perilaku seksual remaja," kata Pierre.

Sebanyak 69,6 persen remaja (462 orang) mengaku telah berhubungan seks dan 31 persen, di antaranya, merupakan mahasiswa, kemudian 18 persen karyawan kantor dan kelompok pedagang, pengusaha, buruh serta yang cukup mengkhawatirkan adalah ada 6 persen mereka yang mengaku telah berhubungan seks adalah masih berada di bangku SMP/SMA.

Sedangkan tingkat kesadaran penggunaan kondom di kalangan para remaja ini telah mengalami peningkatan dari survei sebelumnya dan mencapai 87 persen namun dinilai belum memadai karena ditemukan tiga dari 10 responden ternyata masih melakukan cara tidak aman untuk mencegah kehamilan seperti melakukan senggama terputus, minum obat, minum jamu dan menggunakan suntikan.

Seksiolog Zoya Amirin menyebutkan, masih kurangnya tingkat penggunaan kondom disebabkan masih kurangnya pemahaman remaja mengenai pentingnya kondom sebagai alat pencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual seperti sifilis atau HIV. "Melihat fakta dan data ini, kita sudah tidak bisa lagi menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibahas di lingkungan keluarga sekalipun. Alangkah baiknya bila pendidikan seks yang tepat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah remaja dan kaum mula ini mendapatkan informasi yang salah," katanya.

Orang tua merupakan sumber utama anak seharusnya mendapatkan pendidikan seksual, bukannya menghindar dari topik yang sensitif tersebut, karena ternyata hasil survei juga menunjukkan bahwa remaja membahas kegiatan seksualnya dengan teman sebesar 93 persen, disusul dengan membahas dengan pacar (21 persen) baru dengan ibu (10 persen) dan ayah (2 persen).

Zoya menyebut pendidikan seks yang harus diterima anak usia 15-19 tahun adalah pemahaman bahwa kematangan seksual yang telah dialami pada usia tersebut akan bisa membuat mereka untuk hamil atau menghamili perempuan. "Bagi anak lelaki, mereka harus memahami bahwa dorongan seksual itu normal tapi juga harus diajari bagaimana cara iseng mereka melepaskan ketegangan seksual seperti menarik tali bra teman sekolahnya itu tidak menjadi pelecehan seksual," ujarnya.

Sedangkan untuk anak perempuan, Zoya meminta agar orang tua untuk mengajarkan mereka "life skill" (kemampuan) untuk mengatakan "tidak" dalam kondisi dipaksa oleh pacarnya untuk berhubungan seks. "Dalam pendidikan seks, perlu diajari bagaimana berkata 'tidak' meskipun sudah diajak masuk ke dalam kamar, karena itu akan jadi pemerkosaan," ujarnya. (WOL/ANT)

<a href="http://instaforex.com/?x=ERTY">InstaForex</a>

0 comments:

Post a Comment

Smokin Hot Savings! $5.99 .COM domains. 125x125