12:30 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Dialong North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Rusia terkait sistem pertahanan misil Eropa mengalami kebuntuan yang cukup serius. Meski demikian, NATO berharap masalah itu akan dipecahkan pada perundingannya dengan Rusia pada Mei mendatang.
Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen berharap, organisasinya akan mencapai sebuah kesepakatan dengan Negeri Beruang Merah pada Mei mendatang di Chicago, Amerika Serikat (AS) terkait isu pertahanan Eropa.
"Sejauh ini, tidak ada perkembangan yang signifikan dalam dialog NATO dan Rusia. Kami berharap, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO dan Rusia di Chicago akan membuahkan perkembangan," ujar Rasmussen, seperti dikutip AFP, Sabtu (28/1/2012).
"Saya yakin, para petinggi di Rusia akan sadar dan sepakat untuk bekerja sama dengan NATO dalam isu sistem pertahanan misil," imbuhnya
Rasmussen pun menegaskan, bila pertemuan di Chicago juga tidak membuahkan hasil, NATO mungkin takkan bersedia untuk mengadakan KTT dengan Rusia. Rusia sendiri sempat menunjukkan keengganannya untuk menghadiri KTT NATO di AS.
Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan, keputusan Rusia untuk bergabung dalam KTT NATO akan diumumkan pada 4 Maret mendatang, setelah pemilihan Presiden Rusia digelar.
Pada 2010 lalu di KTT Lisbon, NATO dan Rusia sepakat untuk terus bekerja sama dalam memecahkan segenap masalah pertahanan. Namun saat ini kedua pihak itu mengalami kesulitan untuk mencapai sebuah kesepakatan.
Rusia masih menuntut NATO dan AS agar membentuk perjanjian keamanan yang mengikat guna memastikan instalasi misil-misil di wilayah Eropa tidak ditujukan ke Rusia. NATO dan AS pun menolak tuntutan dan Rusia langsung membangun proyek pertahanan di perbatasan Polandia dan Lithuania untuk menangkal ancaman misil NATO
sumber:http://international.okezone.com/read/2012/01/28/414/565056/dialog-nato-rusia-macet
Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen berharap, organisasinya akan mencapai sebuah kesepakatan dengan Negeri Beruang Merah pada Mei mendatang di Chicago, Amerika Serikat (AS) terkait isu pertahanan Eropa.
"Sejauh ini, tidak ada perkembangan yang signifikan dalam dialog NATO dan Rusia. Kami berharap, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO dan Rusia di Chicago akan membuahkan perkembangan," ujar Rasmussen, seperti dikutip AFP, Sabtu (28/1/2012).
"Saya yakin, para petinggi di Rusia akan sadar dan sepakat untuk bekerja sama dengan NATO dalam isu sistem pertahanan misil," imbuhnya
Rasmussen pun menegaskan, bila pertemuan di Chicago juga tidak membuahkan hasil, NATO mungkin takkan bersedia untuk mengadakan KTT dengan Rusia. Rusia sendiri sempat menunjukkan keengganannya untuk menghadiri KTT NATO di AS.
Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan, keputusan Rusia untuk bergabung dalam KTT NATO akan diumumkan pada 4 Maret mendatang, setelah pemilihan Presiden Rusia digelar.
Pada 2010 lalu di KTT Lisbon, NATO dan Rusia sepakat untuk terus bekerja sama dalam memecahkan segenap masalah pertahanan. Namun saat ini kedua pihak itu mengalami kesulitan untuk mencapai sebuah kesepakatan.
Rusia masih menuntut NATO dan AS agar membentuk perjanjian keamanan yang mengikat guna memastikan instalasi misil-misil di wilayah Eropa tidak ditujukan ke Rusia. NATO dan AS pun menolak tuntutan dan Rusia langsung membangun proyek pertahanan di perbatasan Polandia dan Lithuania untuk menangkal ancaman misil NATO
sumber:http://international.okezone.com/read/2012/01/28/414/565056/dialog-nato-rusia-macet
0 comments:
Post a Comment