3:55 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Butuh waktu hampir 25 tahun bagi band progressive metal Dream Theater untuk singgah ke Jakarta sejak merilis album pertama mereka. Penampilan mereka selama kurang lebih dua jam di Mata Elang Indoor Stadium, Pantai Karnaval, Ancol, Sabtu (21/4/2012) malam seolah memuaskan dahaga para penggemar fanatiknya.
Sejak sore, ribuan penggemar yang didominasi usia mapan sudah mulai memadati area Pantai Karnaval Ancol. Kebanyakan dari mereka kompak berpakaian hitam lengkap dengan atribut ala band idolanya itu.
Suasana sempat sedikit memanas jelang konser dimulai karena gerbang masuk arena konser tak kunjung dibuka, sementara ribuan penonton semakin menumpuk. Akhirnya, sekitar pukul 21.00 WIB James LaBrie cs tampak di atas panggung memegang alat musiknya masing-masing.
'Bridges in the Sky' langsung mengalun. Mata Elang Indoor Stadium yang berkapasitas 10 ribu penonton pun sontak bergemuruh.
Dengan panggung megah yang didukung tata cahaya dan suara yang maksimal, Dream Theater membuka konsernya dengan sempurna. John Peter Petrucci langsung memamerkan kelincahan jari-jarinya di atas senar gitar. Penonton mulai melompat dan bersorak.
Setelah membawakan '6:00', sang vokalis James LaBrie sempat menyapa dan ngobrol-ngobrol sedikit soal senangnya ia akhirnya menginjakkan kaki di Indonesia, hingga keluhan soal macetnya Jakarta.
"Akhirnya kami di sini. Mungkin butuh waktu agak lama untuk bertemu kalian, jadi malam ini kita harus bersenang-senang," ujar James yang tampak santai dengan kaos hitam dibalut celana jeans.
'Build Me Up, Break Me Down' kemudian dimainkan, langsung disambut 'Surrounded' dan 'The Root of All Evil'. James juga memperkenalkan drummer baru mereka Mike Mangini yang menggantikan Mike Portnoy.
Mangini bukanlah drummer yang baru belasan tahun bergelut di dunia musik. Sejak tahun 1987 silam, ia sudah menjadi drummer pengiring berbagai macam band dan musisi seperti Steve Vai, Extreme, Tribe of Judah, dan masih banyak lagi.
Banyak penggemar yang bertanya-tanya, seperti apa sih permainan drum Mangini yang ditunjuk mengisi posisi yang ditinggalkan drummer sekaliber Mike Portnoy?
Semua seolah terjawab ketika sang penggebuk drum berusia 49 tahun itu memamerkan permainan solonya. Mangini duduk di set drum yang kerangkanya menyerupai kandang burung penuh simbal.
Mangini bisa menggebuk drumnya dengan tempo sangat cepat, diiring permainan pedal yang tak kalah keren. Untuk ukuran pemain drum yang usianya hampir setengah abad, stamina Mangini sangat luar biasa.
Bukan hanya Mangini dan John Peter Petrucci yang unjuk kebolehan masing-masing di atas panggung. Sang pembetot bass John Myung tak mau ketinggalan.
Belum lagi sentuhan Jordan Charles Rudes di atas keyboardnya yang kental dengan aliran progressive. Selain dengan keyboard, Jordan juga menggunakan iPad untuk menghasilkan instrumen musiknya.
Konser berlanjut dengan lagu 'A Fortune in Lies', 'Out Cry', 'The Silent Man', serta lagu 'Beneath The Surface' yang diambil dari album terbaru mereka 'A Dramatic Turn of Events'. Hampir semua penonton sing along di lagu yang paling ditunggu-tunggu, 'The Spirit Carries On'.
Dream Theater total membawakan sekitar 14 lagu yang ditutup 'Pull Me Under'. Wajah-wajah lelah namun puas pun terlihat di sebagian besar penonton.
Sejak sore, ribuan penggemar yang didominasi usia mapan sudah mulai memadati area Pantai Karnaval Ancol. Kebanyakan dari mereka kompak berpakaian hitam lengkap dengan atribut ala band idolanya itu.
Suasana sempat sedikit memanas jelang konser dimulai karena gerbang masuk arena konser tak kunjung dibuka, sementara ribuan penonton semakin menumpuk. Akhirnya, sekitar pukul 21.00 WIB James LaBrie cs tampak di atas panggung memegang alat musiknya masing-masing.
'Bridges in the Sky' langsung mengalun. Mata Elang Indoor Stadium yang berkapasitas 10 ribu penonton pun sontak bergemuruh.
Dengan panggung megah yang didukung tata cahaya dan suara yang maksimal, Dream Theater membuka konsernya dengan sempurna. John Peter Petrucci langsung memamerkan kelincahan jari-jarinya di atas senar gitar. Penonton mulai melompat dan bersorak.
Setelah membawakan '6:00', sang vokalis James LaBrie sempat menyapa dan ngobrol-ngobrol sedikit soal senangnya ia akhirnya menginjakkan kaki di Indonesia, hingga keluhan soal macetnya Jakarta.
"Akhirnya kami di sini. Mungkin butuh waktu agak lama untuk bertemu kalian, jadi malam ini kita harus bersenang-senang," ujar James yang tampak santai dengan kaos hitam dibalut celana jeans.
'Build Me Up, Break Me Down' kemudian dimainkan, langsung disambut 'Surrounded' dan 'The Root of All Evil'. James juga memperkenalkan drummer baru mereka Mike Mangini yang menggantikan Mike Portnoy.
Mangini bukanlah drummer yang baru belasan tahun bergelut di dunia musik. Sejak tahun 1987 silam, ia sudah menjadi drummer pengiring berbagai macam band dan musisi seperti Steve Vai, Extreme, Tribe of Judah, dan masih banyak lagi.
Banyak penggemar yang bertanya-tanya, seperti apa sih permainan drum Mangini yang ditunjuk mengisi posisi yang ditinggalkan drummer sekaliber Mike Portnoy?
Semua seolah terjawab ketika sang penggebuk drum berusia 49 tahun itu memamerkan permainan solonya. Mangini duduk di set drum yang kerangkanya menyerupai kandang burung penuh simbal.
Mangini bisa menggebuk drumnya dengan tempo sangat cepat, diiring permainan pedal yang tak kalah keren. Untuk ukuran pemain drum yang usianya hampir setengah abad, stamina Mangini sangat luar biasa.
Bukan hanya Mangini dan John Peter Petrucci yang unjuk kebolehan masing-masing di atas panggung. Sang pembetot bass John Myung tak mau ketinggalan.
Belum lagi sentuhan Jordan Charles Rudes di atas keyboardnya yang kental dengan aliran progressive. Selain dengan keyboard, Jordan juga menggunakan iPad untuk menghasilkan instrumen musiknya.
Konser berlanjut dengan lagu 'A Fortune in Lies', 'Out Cry', 'The Silent Man', serta lagu 'Beneath The Surface' yang diambil dari album terbaru mereka 'A Dramatic Turn of Events'. Hampir semua penonton sing along di lagu yang paling ditunggu-tunggu, 'The Spirit Carries On'.
Dream Theater total membawakan sekitar 14 lagu yang ditutup 'Pull Me Under'. Wajah-wajah lelah namun puas pun terlihat di sebagian besar penonton.
0 comments:
Post a Comment