12:21 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Menteri BUMN Dahlan Iskan masih mempunyai 'utang' kepada almarhum Wakil
Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo soal empat putera petir. Apa dan
siapakah empat putra petir tersebut?
Ternyata Dahlan pernah mengajak berdiskusi dengan Widjajono perihal mobil listrik nasional.
"Saya sering mengajak bicara beliau (Widjajono) soal mobil listrik nasional. Termasuk perkembangan terakhirnya. Saya tahu konversi gas memang bisa dilakukan lebih cepat dari mobil listrik nasional," kata Dahlan dalam catatannya seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Senin (23/4/2012).
"Saya bersyukur sempat menginformasikan perkembangan terakhir mobil listrik nasional. Ribuan email dan SMS mendukung dengan gegap-gempita kehadiran mobil listrik nasional itu. Dan yang secara serius mengajukan konsep, desain, dan siap memproduksikannya ada empat orang," ungkap Dahlan menjelaskan.
Menurut Dahlan dirinya sudah melakukan kontak intensif dengan empat orang tersebut. Ia juga sudah membuat grup email bersama di antara empat orang tersebut.
"Kami bisa melakukan rapat jarak jauh membicarakan program-program ke depan. Tanggal 21 April 2012 kemarin, kami menyelenggarakan rapat sesuai dengan program semula, meski pun rapat itu berlangsung di dunia maya," jelasnya.
Dahlan mengungkapkan empat orang tersebut adalah orang-orang muda yang luar biasa. Ada nama Mario Rivaldi, pemuda kelahiran Bandung, pernah kuliah di ITB, kemudian mendapat beasiswa kuliah di Jerman.
"Mario bahkan sudah melahirkan prototype sepeda motor listrik dan mobil listrik. Saya sudah pernah mencobanya di Cimahi. Mario sangat siap memproduksi mobil listrik nasional. Selama uji coba itu tiga tahun terakhir, Mario bekerjasama dengan LIPI dan ITB," jelasnya.
Selain itu ada nama Dasep Ahmadi yang juga kelahiran Tanah Sunda. Dasep lulusan ITB (Teknik Mesin), yang kemudian sekolah di Jepang. Dasep pernah bekerja lama di industri mobil sehingga tahu persis soal permobilan. Kini Dasep mengembangkan industri mesin presisi dan memasok mesin-mesin untuk industri mobil.
"Dasep sangat siap melahirkan prototype mobil listrik nasional dalam dua bulan ke depan. Saat ini Dasep sedang mengerjakan mobil-mobil itu," tuturnya.
Kemudian ada dua pemuda lagi yakni Ravi Desai dan Danet Suryatama yang memang sangat siap memproduksi mobil listrik nasional.
"Sebenarnya saya ingin menghadirkan Prof Widjajono dalam pertemuan dengan empat putra petir itu dalam waktu dekat. Tapi Prof Widjajono lebih dulu meninggalkan kita. Meski begitu Prof, saya berjanji kepada Profesor akan tetap meng-emailkan hasil pertemuan dengan empat putra petir itu ke alamat email Anda yang pernah Anda berikan kepada saya. Saya juga berjanji akan mengirimkan foto-foto mobil listrik nasional itu nanti ke alamat email Anda," tulis Dahlan dalam akhir catatannya.
sumber
Ternyata Dahlan pernah mengajak berdiskusi dengan Widjajono perihal mobil listrik nasional.
"Saya sering mengajak bicara beliau (Widjajono) soal mobil listrik nasional. Termasuk perkembangan terakhirnya. Saya tahu konversi gas memang bisa dilakukan lebih cepat dari mobil listrik nasional," kata Dahlan dalam catatannya seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Senin (23/4/2012).
"Saya bersyukur sempat menginformasikan perkembangan terakhir mobil listrik nasional. Ribuan email dan SMS mendukung dengan gegap-gempita kehadiran mobil listrik nasional itu. Dan yang secara serius mengajukan konsep, desain, dan siap memproduksikannya ada empat orang," ungkap Dahlan menjelaskan.
Menurut Dahlan dirinya sudah melakukan kontak intensif dengan empat orang tersebut. Ia juga sudah membuat grup email bersama di antara empat orang tersebut.
"Kami bisa melakukan rapat jarak jauh membicarakan program-program ke depan. Tanggal 21 April 2012 kemarin, kami menyelenggarakan rapat sesuai dengan program semula, meski pun rapat itu berlangsung di dunia maya," jelasnya.
Dahlan mengungkapkan empat orang tersebut adalah orang-orang muda yang luar biasa. Ada nama Mario Rivaldi, pemuda kelahiran Bandung, pernah kuliah di ITB, kemudian mendapat beasiswa kuliah di Jerman.
"Mario bahkan sudah melahirkan prototype sepeda motor listrik dan mobil listrik. Saya sudah pernah mencobanya di Cimahi. Mario sangat siap memproduksi mobil listrik nasional. Selama uji coba itu tiga tahun terakhir, Mario bekerjasama dengan LIPI dan ITB," jelasnya.
Selain itu ada nama Dasep Ahmadi yang juga kelahiran Tanah Sunda. Dasep lulusan ITB (Teknik Mesin), yang kemudian sekolah di Jepang. Dasep pernah bekerja lama di industri mobil sehingga tahu persis soal permobilan. Kini Dasep mengembangkan industri mesin presisi dan memasok mesin-mesin untuk industri mobil.
"Dasep sangat siap melahirkan prototype mobil listrik nasional dalam dua bulan ke depan. Saat ini Dasep sedang mengerjakan mobil-mobil itu," tuturnya.
Kemudian ada dua pemuda lagi yakni Ravi Desai dan Danet Suryatama yang memang sangat siap memproduksi mobil listrik nasional.
"Sebenarnya saya ingin menghadirkan Prof Widjajono dalam pertemuan dengan empat putra petir itu dalam waktu dekat. Tapi Prof Widjajono lebih dulu meninggalkan kita. Meski begitu Prof, saya berjanji kepada Profesor akan tetap meng-emailkan hasil pertemuan dengan empat putra petir itu ke alamat email Anda yang pernah Anda berikan kepada saya. Saya juga berjanji akan mengirimkan foto-foto mobil listrik nasional itu nanti ke alamat email Anda," tulis Dahlan dalam akhir catatannya.
sumber
0 comments:
Post a Comment