1:06 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Badannya tak terlalu besar. Tinggi badannya juga hanya sekira 145
sentimeter. Usianya tergolong masih sangat muda, baru 18 tahun. Tapi
Taris, siswa SMK Putera Negara, Bogor berani memanggul samurai sepanjang
50 sentimeter di jalanan.
Taris, salah seorang pelajar yang ditangkap jajaran Polda Metro Jaya karena terbukti membawa senjata tajam, pada Rabu lalu. Dia bersama belasan siswa Putera Negara lainnya, Warga Jonggol, Bogor, berniat menyerang siswa SMA Citra Mutiara, Cibarusah. Namun, berhasil digagalkan oleh polisi.
Saat itu, kata dia, samurai dan senjata tajam lainnya sudah disiapkan di selokan air depan showroom mobil Hyundai, Cikarang. Baginya ada rasa bangga ketika bisa menggelar aksi tawuran. "Ada rasa takut, tapi ada rasa bangga juga," kata dia kepada okezone di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/4/2012).
Memet, rekan Taris, juga harus berurusan dengan polisi. Meski tidak membawa senjata tajam, warga Cileungsi, Bogor ini ikut diseret karena berada di lokasi kejadian. Dia mengaku tahu jika beberapa rekannya membawa samurai dan senjata tajam lainnya.
Kata dia, samurai memang sengaja disediakan untuk berjaga jika sewaktu-waktu diserang pelajar lain. Dia juga mengaku sudah dua kali ikut tawuran, namun apes, kali ini dia tertangkap. "Ini buat kenang-kenangan saja, tapi kapok juga sih," tuturnya.
Penyesalan memang selalu ada di akhir, tapi apa mau dikata, perbuatan harus tetap dipertanggungjawabkan. Kepolisian menjerat keduanya dengan Pasal 2 ayat 1 UU darurat nomor 12 tahun 1951.
sumber
Taris, salah seorang pelajar yang ditangkap jajaran Polda Metro Jaya karena terbukti membawa senjata tajam, pada Rabu lalu. Dia bersama belasan siswa Putera Negara lainnya, Warga Jonggol, Bogor, berniat menyerang siswa SMA Citra Mutiara, Cibarusah. Namun, berhasil digagalkan oleh polisi.
Saat itu, kata dia, samurai dan senjata tajam lainnya sudah disiapkan di selokan air depan showroom mobil Hyundai, Cikarang. Baginya ada rasa bangga ketika bisa menggelar aksi tawuran. "Ada rasa takut, tapi ada rasa bangga juga," kata dia kepada okezone di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/4/2012).
Memet, rekan Taris, juga harus berurusan dengan polisi. Meski tidak membawa senjata tajam, warga Cileungsi, Bogor ini ikut diseret karena berada di lokasi kejadian. Dia mengaku tahu jika beberapa rekannya membawa samurai dan senjata tajam lainnya.
Kata dia, samurai memang sengaja disediakan untuk berjaga jika sewaktu-waktu diserang pelajar lain. Dia juga mengaku sudah dua kali ikut tawuran, namun apes, kali ini dia tertangkap. "Ini buat kenang-kenangan saja, tapi kapok juga sih," tuturnya.
Penyesalan memang selalu ada di akhir, tapi apa mau dikata, perbuatan harus tetap dipertanggungjawabkan. Kepolisian menjerat keduanya dengan Pasal 2 ayat 1 UU darurat nomor 12 tahun 1951.
sumber
0 comments:
Post a Comment