11:23 AM
Unknown
“Sejak beberapa tahun terakhir, atau kira-kira dua tahun sudah cukup mesra, tetapi setelah adanya anggota TNI yang dikeroyok oleh genk motor, TNI melihat polisi tidak serius memproses kasus tersebut dan timbulah solidaritas berlebihan, ini jadi pemicu,” kata Neta saat berbincang dengan Okezone di ujung telefon, Senin (23/4/2012).
Neta menuturkan bahwa memang adanya kecemburuan antara TNI dan Polri, namun hal tersebut dapat diselesaikan di tingkat elite.
“Bercermin kasus ini, hubungan Polri dan TNI seperti api dalam sekam. Elite TNI dan Polri harusnya dapat sosialisasikan dan melakukan koordinasi tidak hanya ditingkat elite tapi tingkat bawah. Misalnya Kapolsek, Kapolda komunikasi Koramil atau Kodam di daerah potensi konflik jangan dibiarkan,” bebernya.
Seperti diketahui, pasukan Brimob dan TNI terlibat bentrok dan baku tembak di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Akibatnya, empat orang mengalami luka tembak dan dua orang luka akibat lemparan batu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen M Taufik mengatakan, kejadian ini bermula saat pasukan Brimob berpatroli dengan menggunakan truk melintasi depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limboto dilempari batu oleh orang yang tak dikenal pada pukul 23.00 WITA. Akibat lemparan batu itu, dua polisi mengalami luka-luka di bagian kepala.
Mendapat perlakuan tersebut, polisi kemudian melalukan razia dan diketahui yang melakukan pelemparan ternyata anggota TNI. Selanjutnya, pada Minggu dinihari, anggota Brimob melakukan penangkapan terhadap anggota TNI tersebut.
Tak senang rekannya ditangkap, anggota TNI yang lain melakukan penyerangan kepada anggota Brimob. Alhasil, bentrokan tak terelakkan. Anggota Brimob melepaskan tembakan ke udara guna melerai pertikaian. Namun, tembakan itu justru mengenai empat orang anggota TNI yang saat ini masih belum diketahui nama-namanya itu.
sumber
0 comments:
Post a Comment