11:36 AM
Unknown
Arena Berita Dunia - Salah seorang pastor di Amerika Serikat (AS) Terry Jones melakukan aksi
pembakaran kitab suci Al Quran untuk yang kesekian kalinya, hal itu
dilakukan sebagai aksi protes terhadap penahanan seorang pemuka agama di
Iran.
Jones sebelumnya sempat melakukan hal yang sama pada Maret lalu. Pembakaran kitab suci yang dilakukan olehnya juga didokumentasikan. Jones berunjuk rasa di depan gereja di Gainesville, Florida dan mendesak pembebasan Youcef Nadarkhani, seorang pemuka agama di Iran. Demikian seperti diberitakan AFP, Senin (30/4/2012).
Menurut Jones, Nadarkhani menghadapi vonis mati dan Pentagon pun mendesak agar Jones mempertimbangkan kembali sikapnya karena sebelumnya insiden pembakaran kitab suci Al Quran yang dilakukan oleh pasukan AS terjadi di Afghanistan. Pentagon menganggap sikap Jones dapat membahayakan AS.
Pria berkumis putih itu sempat diundang oleh kelompok sayap kanan Inggris, English Defence Leagur (EDL). Meski demikian, Pemerintah Inggris melarang pastor gereja evangelist itu untuk memasuki wilayahnya.
"Pemerintah (Inggris) menolak segala bentuk ekstrimisme, untuk itu kami menolak pastor Terry Jones masuk ke dalam wilayah Inggris," ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris, pada 20 Januari 2011.
Sikap Jones juga dikhawatirkan akan menyulut provokasi dan kemarahan kelompok-kelompok militan. Pada 2011 lalu, pria ini melakukan aksinya sebagai bentuk protes penyerangan markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan yang menewaskan tujuh orang.
sumber
Jones sebelumnya sempat melakukan hal yang sama pada Maret lalu. Pembakaran kitab suci yang dilakukan olehnya juga didokumentasikan. Jones berunjuk rasa di depan gereja di Gainesville, Florida dan mendesak pembebasan Youcef Nadarkhani, seorang pemuka agama di Iran. Demikian seperti diberitakan AFP, Senin (30/4/2012).
Menurut Jones, Nadarkhani menghadapi vonis mati dan Pentagon pun mendesak agar Jones mempertimbangkan kembali sikapnya karena sebelumnya insiden pembakaran kitab suci Al Quran yang dilakukan oleh pasukan AS terjadi di Afghanistan. Pentagon menganggap sikap Jones dapat membahayakan AS.
Pria berkumis putih itu sempat diundang oleh kelompok sayap kanan Inggris, English Defence Leagur (EDL). Meski demikian, Pemerintah Inggris melarang pastor gereja evangelist itu untuk memasuki wilayahnya.
"Pemerintah (Inggris) menolak segala bentuk ekstrimisme, untuk itu kami menolak pastor Terry Jones masuk ke dalam wilayah Inggris," ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris, pada 20 Januari 2011.
Sikap Jones juga dikhawatirkan akan menyulut provokasi dan kemarahan kelompok-kelompok militan. Pada 2011 lalu, pria ini melakukan aksinya sebagai bentuk protes penyerangan markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan yang menewaskan tujuh orang.
sumber
0 comments:
Post a Comment