11:55 AM
Unknown
Arena Berita Dunia - Rapat dengar pendapat antara Komisi III dengan sejumlah ormas dari
Forum Umat Islam (FUI) dihentikan, karena situasi memanas akibat adu
mulut antara aktivis FUI dengan Ruhut Sitompul, Komisi III.
Awalnya, rapat dengar pendapat tersebut berjalan lancar dengan dimulai mendengarkan masukan dari sejumlah perwakilan organisasi masyarakat yang menolak konser Lady Gaga.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pendapat perwakilan fraksi di Komisi III. Di antaranya adalah Ahmad Yani (F-PPP) dan Andi Cakra Widajaya (F-PAN). Terakhir, pimpinan rapat, Nasir Djamil (F-PKS), memberi kesempatan kepada Ruhut Sitompul (Fraksi Demokrat) memberikan tanggapan.
Saat itu di antara pernyataannya, Ruhut mengatakan dalam negara Pancasila jangan coba-coba bertindak anarkis.
"Pemerintah sah harus kita dukung dan jangan coba-coba bertindak anarkis. Kita mendukung semua keputusan polisi dan apapun keputusan pemerintah harus dihormati jangan anarkis. Ormas pun kalau anarkis dibubarkan," kata Ruhut.
Situasi kemudian menjadi memanas, Sekjen FUI Alkhattath sempat mempertanyakan pernyataan Ruhut tersebut. Juru Bicara FPI Munarman dan seorang aktivis FPI lainnya meninggalkan ruang rapat tersebut.
Pimpinan rapat, Nasir Djamil pun langsung menutup rapat tersebut setelah melihat kondisi semakin memanas. Dua orang aktivis FUI, seorang di antaranya Alfian, Ketua Majelis Interlektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) langsung menghampiri Ruhut.
"Apa maksud Anda bicara seperti itu," teriak Alfian.
Ruhut pun langsung berdiri, "Ini rumah saya, saya berhak mengatakan apa saja. Itu hak konstitusi saya."
Sebelum situasi semakin memanas, sejumlah petugas Pamdal pun langsung melerai dan mengamankan Ruhut dari tempat tersebut ke ruang Sekretariat Komisi III DPR
Perang statement terjadi setelah kekisruhan di ruang Rapat Komisi III DPR RI saat menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang dihadiri Front Pembela Islam dan Forum Ulama Indonesia. Saat itu pernyataan Ruhut Sitompul mengatakan kalau ormas radikal harus dibubarkan.
Politikus Demokrat tersebut mengatakan pernyataan yang dikeluarkan merupakan pernyataan biasa dan apa adanya. Namun, ternyata respon dari FPI dan FUI justru geram dang seolah tidak terima mendengar perkata Ruhut.
Akan tetapi, dia tidak takut dengan ancaman FPI dan FUI atas pernyataannya. "Kalau aku tidak pernah takut, adik ku itu bintang dua," cetusnya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (22/5/2012).
Sementara saat dimintai pendapat tentang pernyataan Sekjen FUI, Muhammad Alkhathat yang berang dengan mengatakan Ruhut tidak beradab dan politisi yang bodoh, Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi PD hanya tertawa.
"Tanda-tanda mau kiamat, kenapa orang bodoh merasakan jadi orang pintar," tandasnya.
Source:okezone.com
Awalnya, rapat dengar pendapat tersebut berjalan lancar dengan dimulai mendengarkan masukan dari sejumlah perwakilan organisasi masyarakat yang menolak konser Lady Gaga.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pendapat perwakilan fraksi di Komisi III. Di antaranya adalah Ahmad Yani (F-PPP) dan Andi Cakra Widajaya (F-PAN). Terakhir, pimpinan rapat, Nasir Djamil (F-PKS), memberi kesempatan kepada Ruhut Sitompul (Fraksi Demokrat) memberikan tanggapan.
Saat itu di antara pernyataannya, Ruhut mengatakan dalam negara Pancasila jangan coba-coba bertindak anarkis.
"Pemerintah sah harus kita dukung dan jangan coba-coba bertindak anarkis. Kita mendukung semua keputusan polisi dan apapun keputusan pemerintah harus dihormati jangan anarkis. Ormas pun kalau anarkis dibubarkan," kata Ruhut.
Situasi kemudian menjadi memanas, Sekjen FUI Alkhattath sempat mempertanyakan pernyataan Ruhut tersebut. Juru Bicara FPI Munarman dan seorang aktivis FPI lainnya meninggalkan ruang rapat tersebut.
Pimpinan rapat, Nasir Djamil pun langsung menutup rapat tersebut setelah melihat kondisi semakin memanas. Dua orang aktivis FUI, seorang di antaranya Alfian, Ketua Majelis Interlektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) langsung menghampiri Ruhut.
"Apa maksud Anda bicara seperti itu," teriak Alfian.
Ruhut pun langsung berdiri, "Ini rumah saya, saya berhak mengatakan apa saja. Itu hak konstitusi saya."
Sebelum situasi semakin memanas, sejumlah petugas Pamdal pun langsung melerai dan mengamankan Ruhut dari tempat tersebut ke ruang Sekretariat Komisi III DPR
Sekjen FUI : Ruhut Itu Politisi Yang Tidak Beradab Dan Bodoh.
Perang statement terjadi setelah kekisruhan di ruang Rapat Komisi III DPR RI saat menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang dihadiri Front Pembela Islam dan Forum Ulama Indonesia. Saat itu pernyataan Ruhut Sitompul mengatakan kalau ormas radikal harus dibubarkan.
Politikus Demokrat tersebut mengatakan pernyataan yang dikeluarkan merupakan pernyataan biasa dan apa adanya. Namun, ternyata respon dari FPI dan FUI justru geram dang seolah tidak terima mendengar perkata Ruhut.
Akan tetapi, dia tidak takut dengan ancaman FPI dan FUI atas pernyataannya. "Kalau aku tidak pernah takut, adik ku itu bintang dua," cetusnya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (22/5/2012).
Sementara saat dimintai pendapat tentang pernyataan Sekjen FUI, Muhammad Alkhathat yang berang dengan mengatakan Ruhut tidak beradab dan politisi yang bodoh, Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi PD hanya tertawa.
"Tanda-tanda mau kiamat, kenapa orang bodoh merasakan jadi orang pintar," tandasnya.
Source:okezone.com
0 comments:
Post a Comment