12:41 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Amerika Serikat (AS) mengecam salah seorang menteri Pakistan yang menggelar sayembara berhadiah uang tunai sebesar USD100 ribu atau sekira Rp954 juta bagi siapapun yang membunuh sutradara Innocent of Muslims. AS menilai hal itu tidak pantas dilakukan.
Menteri Kereta Api Pakistan Ghulam Ahmad Bilour mulai berkomentar di saat negaranya menggelar aksi demonstrasi menentang munculnya film anti-Islam di AS. Bilour juga mengundang Taliban dan Al Qaeda untuk berpartisipasi dalam sayembara itu.
Pernyataan Bilour langsung mendapat kecaman dari Negeri Paman Sam. Pemerintah Pakistan pun terlihat menjauhkan diri ketika dimintai keterangan mengenai komentar Bilour.
"Presiden dan Menteri Luar Negeri AS mengatakan, mengecam video ini, namun mereka tidak membenarkan pula akan adanya aksi kekerasan untuk menyikapi isu tersebut. Maka dari itu, ucapan Bapak Bilour sangat tidak pantas, kami tahu, para pejabat di kantor Perdana Menteri Pakistan tidak mendukung pernyataan itu," ujar Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip BBC, Senin (24/9/2012).
Usai film SARA itu muncul ke publik, sentimen anti-AS pun semakin meningkat di berbagai negara. Demonstrasi dan serangan di kantor Kedubes AS terjadi di Mesir, diikuti pula oleh demonstran di Libya dan Yaman.
Hanya dalam sepekan, protes anti-AS makin menyebar ke negara-negara lain yang berada di kawasan Asia dan Eropa. Saat ini, warga di Bangladesh dan Yunani turut menggelar aksi untuk mengecam film tersebut.
AS langsung memasang iklan di televisi lokal Pakistan untuk meredam aksi protes di negara tersebut. Kedubes AS di Islamabad dikabarkan menghabiskan dana sekira USD70 ribu atau Rp670 juta untuk menyiarkan iklan yang menampilkan Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Kementerian Luar Negeri AS memandang iklan itu sebagai cara yang baik untuk menyampaikan pesan ke jutaan warga Pakistan. AS juga sudah memberlakukan travel warning kepada warganya yang ingin pergi ke Pakistan.(OZ)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
Menteri Kereta Api Pakistan Ghulam Ahmad Bilour mulai berkomentar di saat negaranya menggelar aksi demonstrasi menentang munculnya film anti-Islam di AS. Bilour juga mengundang Taliban dan Al Qaeda untuk berpartisipasi dalam sayembara itu.
Pernyataan Bilour langsung mendapat kecaman dari Negeri Paman Sam. Pemerintah Pakistan pun terlihat menjauhkan diri ketika dimintai keterangan mengenai komentar Bilour.
"Presiden dan Menteri Luar Negeri AS mengatakan, mengecam video ini, namun mereka tidak membenarkan pula akan adanya aksi kekerasan untuk menyikapi isu tersebut. Maka dari itu, ucapan Bapak Bilour sangat tidak pantas, kami tahu, para pejabat di kantor Perdana Menteri Pakistan tidak mendukung pernyataan itu," ujar Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip BBC, Senin (24/9/2012).
Usai film SARA itu muncul ke publik, sentimen anti-AS pun semakin meningkat di berbagai negara. Demonstrasi dan serangan di kantor Kedubes AS terjadi di Mesir, diikuti pula oleh demonstran di Libya dan Yaman.
Hanya dalam sepekan, protes anti-AS makin menyebar ke negara-negara lain yang berada di kawasan Asia dan Eropa. Saat ini, warga di Bangladesh dan Yunani turut menggelar aksi untuk mengecam film tersebut.
AS langsung memasang iklan di televisi lokal Pakistan untuk meredam aksi protes di negara tersebut. Kedubes AS di Islamabad dikabarkan menghabiskan dana sekira USD70 ribu atau Rp670 juta untuk menyiarkan iklan yang menampilkan Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Kementerian Luar Negeri AS memandang iklan itu sebagai cara yang baik untuk menyampaikan pesan ke jutaan warga Pakistan. AS juga sudah memberlakukan travel warning kepada warganya yang ingin pergi ke Pakistan.(OZ)
0 comments:
Post a Comment