3:30 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan TB Hasanuddin mengungkapkan, semakin lama semangat untuk lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat kuat di Papua.
Hal itu menurut TB, kemungkinan besar disebabkan karena masyarakat Papua sudah tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap seluruh pihak yang menjadi penyelenggara negara.
Hal ini diungkapkan TB Hasanudin saat menggelar rapat gabungan antara Komisi I, Komisi III, Kemenko Polhukam, Kemendagri, Kapolri, Jaksa Agung, BIN, dan BNPT, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/10/2012.
"Hari ke hari kesan merdeka, semakin membesar. Keinginan untuk keluar dari NKRI itu besar. Kesan yang kedua, kepercayaan masyaarakat Papua terhadap eksekutif, legislatif, yudikatif semakin menurun," ujarnya.
Selain itu, faktor gencarnya propaganda yang muncul dari negara lain tentang upaya untuk melakukan kemerdekaan di Papua sangat kuat. Dan anehnya, hal itu juga mendapat sambutan dari masyarakat Papua.
Bahkan, beberapa wilayah secara terang-terangan tidak mendukung dilakukanya program Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B).
"Gerakan opini oleh beberapa orang tertentu yang pro kemerdekaan di luar negeri semakin tumbuh dan mendapat respon positif dari mereka (rakyat Papua). Sebagian wilayah menentang adanya UP4B," sambungnya.
Oleh sebab itu, Komisi I beserta seluiruh mitrta kerjanya menjadikan wilayah Papua untuk dijadikan sebagai fokus pemantauan. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya aksi-aksi sparatis yang tidak diinginkan di bumi cenderawasih itu.
"Papua itu menjadi fokus pemantauan kami termasuk mitra kami TNI dan BIN," tutupnya.(OkeZone)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
Hal itu menurut TB, kemungkinan besar disebabkan karena masyarakat Papua sudah tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap seluruh pihak yang menjadi penyelenggara negara.
Hal ini diungkapkan TB Hasanudin saat menggelar rapat gabungan antara Komisi I, Komisi III, Kemenko Polhukam, Kemendagri, Kapolri, Jaksa Agung, BIN, dan BNPT, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/10/2012.
"Hari ke hari kesan merdeka, semakin membesar. Keinginan untuk keluar dari NKRI itu besar. Kesan yang kedua, kepercayaan masyaarakat Papua terhadap eksekutif, legislatif, yudikatif semakin menurun," ujarnya.
Selain itu, faktor gencarnya propaganda yang muncul dari negara lain tentang upaya untuk melakukan kemerdekaan di Papua sangat kuat. Dan anehnya, hal itu juga mendapat sambutan dari masyarakat Papua.
Bahkan, beberapa wilayah secara terang-terangan tidak mendukung dilakukanya program Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B).
"Gerakan opini oleh beberapa orang tertentu yang pro kemerdekaan di luar negeri semakin tumbuh dan mendapat respon positif dari mereka (rakyat Papua). Sebagian wilayah menentang adanya UP4B," sambungnya.
Oleh sebab itu, Komisi I beserta seluiruh mitrta kerjanya menjadikan wilayah Papua untuk dijadikan sebagai fokus pemantauan. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya aksi-aksi sparatis yang tidak diinginkan di bumi cenderawasih itu.
"Papua itu menjadi fokus pemantauan kami termasuk mitra kami TNI dan BIN," tutupnya.(OkeZone)
0 comments:
Post a Comment