1:16 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Kepala Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Afan Absori, mengatakan, harimau yang bernama Tengku Agam dan berusia delapan tahun diketahui mati setelah dikembalikan oleh jasa pengiriman Garuda Indonesia. "Pada saat pengangkutan terjadi kematian satwa harimau," kata Afan Absori, Rabu, 3 Oktober 2012.
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
Berdasarkan hasil autopsi sementara tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, ditemukan kaki depan harimau itu patah, pipi bagian kanannya luka memar, dari hidung dan mulut keluar darah, dan lidah bagian kanan membiru.
Pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah satwa dilindungi ini mati karena dibunuh, bunuh diri, atau disebabkan kelalaian pihak jasa pengiriman. "Kami masih tunggu hasil autopsi lengkap dari tim medis," ucap Afan.
Menurutnya, BKSDA Aceh mengirimkan empat hewan dilindungi, yaitu dua ekor binturong (Arctictis binturong), siamang, dan harimau ke Jatim Park Dua di Batu, Jawa Timur untuk konservasi. Binatang tersebut selama ini ada dalam karantina BKSDA Aceh.
Pemindahan dilakukan sesuai dengan permintaan dari lembaga konservasi Jatim Park dan sudah mendapat persetujuan Gubernur Aceh dan instansi terkait lain.
Pengiriman kemudian dilakukan pada Selasa, 2 Oktober kemarin, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA143. Saat pengiriman, tim dari Jawa Timur dan petugas BKSDA ikut serta.
Ketika transit di Bandara Polonia, Medan, pihak maskapai mengembalikan hewan itu ke Aceh. "Pihak Garuda mengatakan ada komplain dari penumpang karena bau," ujar Afan.
Keempat satwa itu diangkut dengan Garuda Indonesia GA146, dari Medan ke Banda Aceh. Saat itulah diketahui harimau sudah mati, tapi tiga satwa lainnya masih sehat. Harimau tersebut dulunya ditangkap oleh warga di Aceh Selatan pada 26 November 2010.(yahoo/tempo)
0 comments:
Post a Comment