12:16 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), akhirnya mengungkap siapa orang pertama yang mendesak dirinya maju menjadi pejabat nomor satu di Ibu Kota. Dia adalah Andrinof Chaniago yang merupakan pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia.
"Dia datang ke Solo pertama kali dan mendorong maju. Saya ini kelinci percobaan Bang Andrinof," kata Jokowi, sapaan akrabnya, di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2012) malam.
Jokowi berada di Gedung Joang untuk menghadiri ulang tahun ke-50 Andrinof Chaniago. Di sana, Jokowi tampil mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam.
Ketika didesak pertama kali, Jokowi menolak. Andrinof, kata Jokowi, tetap mendesak dirinya untuk bertarung melawan Fauzi Bowo, Gubernur Jakarta ketika itu, di Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) DKI. "Saat itu saya bilang tidak mau, tidak mau, dan tidak mau terus," terangnya.
Melihat Jokowi yang terus menolak, Andrinof tidak berputus asa. Kepada Jokowi, akademisi itu memberi hitung-hitunngan bakal mengalahkan Fauzi Bowo. "Saya tetap bilang tidak mau," kata Jokowi sembari tersenyum.
Ibarat pepatah gayung bersambut, keinginan Andrinof itu diamini partainya, PDI Perjuangan. "Terakhir karena ditugaskan partai, karena dorongan, akhirnya saya kecelakan menjadi Gubernur. Tapi, akan saya jalani," tutup Jokowi mengakhiri ceritanya.(OZ)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
blog
download
artikel
klik
"Dia datang ke Solo pertama kali dan mendorong maju. Saya ini kelinci percobaan Bang Andrinof," kata Jokowi, sapaan akrabnya, di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2012) malam.
Jokowi berada di Gedung Joang untuk menghadiri ulang tahun ke-50 Andrinof Chaniago. Di sana, Jokowi tampil mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam.
Ketika didesak pertama kali, Jokowi menolak. Andrinof, kata Jokowi, tetap mendesak dirinya untuk bertarung melawan Fauzi Bowo, Gubernur Jakarta ketika itu, di Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) DKI. "Saat itu saya bilang tidak mau, tidak mau, dan tidak mau terus," terangnya.
Melihat Jokowi yang terus menolak, Andrinof tidak berputus asa. Kepada Jokowi, akademisi itu memberi hitung-hitunngan bakal mengalahkan Fauzi Bowo. "Saya tetap bilang tidak mau," kata Jokowi sembari tersenyum.
Ibarat pepatah gayung bersambut, keinginan Andrinof itu diamini partainya, PDI Perjuangan. "Terakhir karena ditugaskan partai, karena dorongan, akhirnya saya kecelakan menjadi Gubernur. Tapi, akan saya jalani," tutup Jokowi mengakhiri ceritanya.(OZ)
0 comments:
Post a Comment