11:59 AM
Unknown
"Selain saya menolak tuduhan sebagai pemeras BUMN (Komisi III tidak berpartner dengan BUMN), saya juga menuntut Menteri BUMN untuk membuka nama-nama para pemeras BUMN sehingga politisi yang dijadikan sasaran serangan gelap tidak berlarut menjadi korban," ujar Eva dalam siaran pers kepada Okezone, Kamis (1/11/2012).
Eva juga menyebut, pihaknya mendorong Dahlan untuk melaporkan hal tersebut ke Badan Kehormatan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini karena pemerasan bisa dikategorikan korupsi oleh pejabat negara.
"Saya amat berharap ke depan kejadian politisasi dugaan-dugaan kasus pidana yang hanya berdampak sensasi tidak terulang kembali. Kita harus membangun suasana politik yang akuntabel, bermartabat, dan dewasa," tambahnya.
Eva mengaku, selama ini, pihaknya dan keluarga merasa terganggu atas kabar tersebut.
"Beredarnya inisial yang dipicu oleh statement Menteri BUMN faktanya sudah menjadi bola liar dan kegaduhan politik tetapi kasus pemerasannya itu sendiri tidak diselesaikan. Saya pribadi dan beberapa kawan yang namanya mirip inisial merasa dirugikan baik material maupun imateral," tandas dia.
Sebelumnya, rekannya sesama anggota komisi III Bambang Soesatyo juga membantah kabar yang menyebut bahwa dirinya termasuk salah satu anggota dewan yang meminta upeti terhadap BUMN. Bambang menunjukkan BBM Dahlan yang menolak bahwa dirinya menerima upeti.
"Saya barusan mendapat BBM dari Dahlan Iskan yang mengklarifikasi bahwa nama-nama yang ada di kantungnya tidak terkait sama sekali dengan saya. Jadi, soal inisial BS yang beredar itu dia tidak tahu siapa yangg menyebarkannya," komentar Bambang.(OZ)
0 comments:
Post a Comment