Thursday, November 10, 2011

Anak Tak Akan Obesitas, Bila Ibu Mengetahui Komposisi Susu Formula

Arena Berita Kesehatan - AIR susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi dan anak, terutama pada 6 bulan pertama kehidupannya dan sangat diharapkan dapat diberikan hingga anak usia 2 tahun. Bagaimana bila si kecil terpaksa harus minum susu formula (sufor)?

Kandungan nutrisi di dalam ASI tidak dapat tergantikan nilainya oleh makanan lain sehingga pemberian ASI bagi awal kehidupan bayi menjadi kewajiban seorang ibu. Satu hal penting pada komposisi ASI, yakni tidak mengandung sukrosa (gula meja).

Sumber karbohidrat yang ada di dalam ASI adalah laktosa atau yang dikenal sebagai gula susu. Laktosa tidak hanya menyediakan 40 persen energi, juga mendukung pertumbuhan flora usus yang sehat dan meningkatkan imunitas bayi melawan bakteri patogen.

Abrams dan Ziegler dalam suatu jurnal yang diterbitkan pada 1983 dan 2002 menjelaskan, bahwa dominasi bakteri baik di dalam usus dapat melindungi pencernaan dari bakteri jahat penyebab penyakit. Laktosa turut berperan dalam penyerapan berbagai mineral termasuk kalsium.

Sementara itu, Koletzko dalam jurnal yang dikeluarkan pada 2005 menerangkan bahwa bakteri baik dapat memengaruhi konsistensi/kepadatan tinja. Oleh karena pentingnya laktosa, Regulasi Internasional dan Asosiasi Pediatrik Internasional merekomendasikan laktosa sebagai sumber karbohidrat dalam formula bayi dan formula lanjutan.


Perhatikan komposisi sukrosa pada sufor


Rekomendasi dan regulasi pediatrik terbaru juga banyak yang tidak mengizinkan penambahan sukrosa ke dalam susu formula (sufor) bayi dan hanya pada kondisi tertentu. Seperti pada kasus formula protein hidrolisat parsial, penambahan sukrosa diperbolehkan dalam jumlah tertentu.

Bagi ibu yang oleh petugas kesehatan dinyatakan mengalami indikasi medis sehingga tidak dapat memberikan ASI atau harus mencampurnya dengan susu formula, maka perlu memperhatikan kandungannya.

“Penting diketahui orangtua untuk menghindari sukrosa selama 6 bulan pertama” kata Dr Ahmad Suryawan SpA (K) selaku Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo, FK Unair, Surabaya, seperti rilis yang diterima okezone, Kamis (10/11/2011).


Dampak sukrosa pada anak


Sementara itu, Dr Inge Permadhi MS SpGK selaku Koordinator Pelayanan Masyarakat Departemen Ilmu Gizi FKUI mengatakan, sukrosa yang dikenalkan sejak awal pada bayi akan memengaruhi preferensi makanan, yang dapat menyebabkan risiko gangguan kesehatan. Risiko menyangkut jangka panjang seperti peningkatan risiko obesitas maupun dampak jangka pendek seperti karies gigi.

“Karena itulah, seorang ibu harus mengerti cara memilih susu formula dengan memahami cara membaca komposisi bahan baku yang tercantum dalam label kemasan,” lanjut Dr Inge.

Dr Inge turut menunjukkan studi oleh Manella pada 2004 bahwa ada periode sensitif pada masa bayi dan anak di mana suka dan ketidaksukaan yang terbentuk pada masa tersebut akan memengaruhi pola makan saat dewasa. Hal ini menjadi pertimbangan penting pada penanganan, serta pencegahan kelebihan berat badan dan obesitas yang meningkat secara dramatis di masa kanak-kanak dan remaja di banyak negara.

Sebuah studi oleh Beauchamp pada 1982 menunjukkan bahwa paparan terhadap air gula atau rasa manis pada 6 bulan pertama kehidupan akan meningkatkan kecenderungan untuk menyukai air gula atau rasa manis.

“Asupan sukrosa dan kesukaan akan rasa manis tidak hanya meningkatkan risiko obesitas, asupan makanan yang mengandung gula total yang tinggi juga akan memengaruhi kecukupan asupan mikronutrien. Bukti yang berkembang memperlihatkan bahwa makanan yang ditambahkan dan tinggi kandungan gula totalnya berhubungan nyata dengan asupan mikronutrien yang lebih rendah dan mungkin memengaruhi pertumbuhan anak,” jelas Dr Ahmad.

Konsumsi sukrosa lebih awal (pada bayi) untuk jangka waktu lama akan meningkatkan risiko karies. Temuan ini diperkuat oleh jurnal yang dipublikasi Institute of Medicine pada 2005 dan The American Academy of Pediatric Dentistry pada 2008.

Kedua pakar menegaskan, karies dapat dicegah dengan menghindari pemberian sukrosa pada makanan bayi, termasuk pada susu formula bayi dan menjaga kebersihan gigi serta mulut setiap kali anak usai makan dan minum susu.

<a href="http://instaforex.com/?x=ERTY">InstaForex</a>

0 comments:

Post a Comment

Smokin Hot Savings! $5.99 .COM domains. 125x125