3:08 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, lumpuh sejak bayi karena gizi buruk.
Di usianya saat ini, bocah bernama Nurwati itu seharusnya bermain dengan teman-teman di lingkungan atau di sekolahnya. Namun, kelumpuhan membuyarkan semuan keinginannya itu. Putri pasangan Jumani dan Musini, warga Desa Prambon, Kecamatan Tugu, itu hanya tergolek lemas di tempat tidur. Bahkan, sejak lahir, Nurwati belum sempat menginjakkan kaki di tanah.
Berat badan Nurwati hanya 6,5 kilogram, padahal anak-anak seusianya memiliki berat badan sekira 21 kilogram. Tidak hanya berat badan yang kurang, badan Nurwati juga kaku sehingga tidak dapat digerakkan.
Dia sempat dirawat di RSU Sudomo, Trenggalek, karena polio dan kelainan saraf. Namun, karena keluarga tidak memiliki biaya, penanganan medisnya tidak tuntas. Dia pun dibawa pulang.
Nurwati kini dirawat oleh nenek dan kakeknya. Ayahnya pergi tiga tahun lalu dan hingga kini belum diketahui keberadaannya, sedangkan ibunya berkerja di Kalimantan sejak 2,5 bulan lalu untuk mencari tambahan biaya pengobatan anaknya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Rofiq Hindiono, menduga, penyakit Nurwati disebabkan beberapa faktor.
“Kalau diagnosa saya, Nurwati mengalami considental anomaly atau kelainan pada perkembangan dan pertumbuhan sejak dalam kandungan. Penyebabnya, kekurangan iodium dalam kandungan, kurang gizi, atau perokok pasif,” jelas Rofiq.
Minah, nenek Nurwati, berharap ada perhatian dari pemerintah setempat sehingga cucunya mendapat penanganan medis.(OZ)
Di usianya saat ini, bocah bernama Nurwati itu seharusnya bermain dengan teman-teman di lingkungan atau di sekolahnya. Namun, kelumpuhan membuyarkan semuan keinginannya itu. Putri pasangan Jumani dan Musini, warga Desa Prambon, Kecamatan Tugu, itu hanya tergolek lemas di tempat tidur. Bahkan, sejak lahir, Nurwati belum sempat menginjakkan kaki di tanah.
Berat badan Nurwati hanya 6,5 kilogram, padahal anak-anak seusianya memiliki berat badan sekira 21 kilogram. Tidak hanya berat badan yang kurang, badan Nurwati juga kaku sehingga tidak dapat digerakkan.
Dia sempat dirawat di RSU Sudomo, Trenggalek, karena polio dan kelainan saraf. Namun, karena keluarga tidak memiliki biaya, penanganan medisnya tidak tuntas. Dia pun dibawa pulang.
Nurwati kini dirawat oleh nenek dan kakeknya. Ayahnya pergi tiga tahun lalu dan hingga kini belum diketahui keberadaannya, sedangkan ibunya berkerja di Kalimantan sejak 2,5 bulan lalu untuk mencari tambahan biaya pengobatan anaknya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Rofiq Hindiono, menduga, penyakit Nurwati disebabkan beberapa faktor.
“Kalau diagnosa saya, Nurwati mengalami considental anomaly atau kelainan pada perkembangan dan pertumbuhan sejak dalam kandungan. Penyebabnya, kekurangan iodium dalam kandungan, kurang gizi, atau perokok pasif,” jelas Rofiq.
Minah, nenek Nurwati, berharap ada perhatian dari pemerintah setempat sehingga cucunya mendapat penanganan medis.(OZ)
0 comments:
Post a Comment