12:08 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta para
menterinya yang sibuk dengan urusan politik untuk mengundurkan diri dari
Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II menuai kritik.
Aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti mengatakan, pernyataan presiden tersebut sungguh aneh. “Presiden SBY itu Lebay,” katanya kepada okezone, Sabtu (21/7/2012).
Kata Haris, presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan seharusnya tak perlu meminta menteri untuk mundur, karena presiden memiliki hak prerogatif. “Kalau menteri tak bisa mengurus dan menjalankan pemerintahan, sebagai Presiden seharusnya tak perlu meminta mundur, tapi pecat saja menterinya, ” kata Haris.
Pernyataan presiden itu, kata Haris, menunjukkan bahwa presiden tak tahu kewenangannya. “SBY tak paham dengan keadaan di sekitarnya, aneh presiden kok minta menteri mundur,” ujarnya.
Selain itu, Haris mengatakan, bila tujuan SBY melontarkan pernyataan tersebut adalah untuk mengkritik partai politik, seharusnya SBY dululah yang lebih dahulu mundur dari jabatannya sebagai presiden. “SBY itu kan juga ketua Dewan Pembina Partai, dia juga menjadi bagian dari partai politik, kalau mau memberi contoh sebaiknya dia yang berhenti dulu baru menyerukan menterinya yang sibuk di partai juga mundur,” kata Haris.
Dikatakan Haris, SBY tidak memliki keberanian untuk memecat para pembantunya, apalagi menteri-menteri yang menjabat sebagai ketua umum Partai Politik. Seperti diketahui ada tiga menteri yang menjabat sebagai ketua umum partai politik, yakni Menteri koordinator bidang perekonomian Hatta Radjasa (Ketua Umum PAN), Menteri Agama Suryadharma Ali (Ketua Umum PPP), dan Menakertrans Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB).
“SBY itu terlihat takut, karena memang selama ini SBY bukan seorang pemimpin, seharusnya tugas pemimpin itu memutuskan sesuatu, tapi ini kok hanya melontarkan pernyataan,” katanya.
Seperti diberitakan, SBY menyerukan kepada menterinya yang sibuk mengurus partai untuk segera mundur. "Mari bersama-sama dan seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilakan baik-baik untuk mengundurkan diri," tegas Presiden dalam sambutanya di sidang kabinet, Kamis 19 Juli 2012.
Jika ada menteri yang datang kepadanya dengan alasan ingin fokus di partai politik, SBY tak dapat menghalangi. "Jadi kalau memang, Pak SBY saya tidak bisa bagi tugas begini, dan saya punya tanggungjawab dan bagaimana kalau saya tidak tugas di pemerintahan agar saya bisa tugas di politik. Kalau itu memang pilihan dan tujuannya jelas, saya tidak bsia halang-halangi, tidak bisa," tuturnya.(OZ)
indonesia forex motor balap iklan baris online produk broker otomotif bisnis online
Aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti mengatakan, pernyataan presiden tersebut sungguh aneh. “Presiden SBY itu Lebay,” katanya kepada okezone, Sabtu (21/7/2012).
Kata Haris, presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan seharusnya tak perlu meminta menteri untuk mundur, karena presiden memiliki hak prerogatif. “Kalau menteri tak bisa mengurus dan menjalankan pemerintahan, sebagai Presiden seharusnya tak perlu meminta mundur, tapi pecat saja menterinya, ” kata Haris.
Pernyataan presiden itu, kata Haris, menunjukkan bahwa presiden tak tahu kewenangannya. “SBY tak paham dengan keadaan di sekitarnya, aneh presiden kok minta menteri mundur,” ujarnya.
Selain itu, Haris mengatakan, bila tujuan SBY melontarkan pernyataan tersebut adalah untuk mengkritik partai politik, seharusnya SBY dululah yang lebih dahulu mundur dari jabatannya sebagai presiden. “SBY itu kan juga ketua Dewan Pembina Partai, dia juga menjadi bagian dari partai politik, kalau mau memberi contoh sebaiknya dia yang berhenti dulu baru menyerukan menterinya yang sibuk di partai juga mundur,” kata Haris.
Dikatakan Haris, SBY tidak memliki keberanian untuk memecat para pembantunya, apalagi menteri-menteri yang menjabat sebagai ketua umum Partai Politik. Seperti diketahui ada tiga menteri yang menjabat sebagai ketua umum partai politik, yakni Menteri koordinator bidang perekonomian Hatta Radjasa (Ketua Umum PAN), Menteri Agama Suryadharma Ali (Ketua Umum PPP), dan Menakertrans Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB).
“SBY itu terlihat takut, karena memang selama ini SBY bukan seorang pemimpin, seharusnya tugas pemimpin itu memutuskan sesuatu, tapi ini kok hanya melontarkan pernyataan,” katanya.
Seperti diberitakan, SBY menyerukan kepada menterinya yang sibuk mengurus partai untuk segera mundur. "Mari bersama-sama dan seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilakan baik-baik untuk mengundurkan diri," tegas Presiden dalam sambutanya di sidang kabinet, Kamis 19 Juli 2012.
Jika ada menteri yang datang kepadanya dengan alasan ingin fokus di partai politik, SBY tak dapat menghalangi. "Jadi kalau memang, Pak SBY saya tidak bisa bagi tugas begini, dan saya punya tanggungjawab dan bagaimana kalau saya tidak tugas di pemerintahan agar saya bisa tugas di politik. Kalau itu memang pilihan dan tujuannya jelas, saya tidak bsia halang-halangi, tidak bisa," tuturnya.(OZ)
indonesia forex motor balap iklan baris online produk broker otomotif bisnis online
0 comments:
Post a Comment