12:06 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Kemenangan calon pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi)- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas pasangan incumbent
Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli pada Pilgub DKI putaran pertama dinilai
sebagian kalangan sebagai sesuatu yang sangat fenomenal.
Namun, pakar hukum tata negara Margarito Kamis memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, fenomena semacam ini pernah terjadi ketika sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) muncul menjadi calon Presiden RI di tahun 2004.
"Dulu kita bangga akan kemuculan sosok SBY, tapi nyatanya kita inginkan SBY turun sekarang," ungkapnya dalam acara diskusi di Dewan Pers, Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Sebab itu, Margarito mengingatkan agar Jokowi tak seperti SBY. Kemunculan Jokowi yang fenomenal dan mampu mengalahkan pasangan incumbent di putaran pertama, membuat Margarito khawatir akan terjadi hal yang sama.
"Ini yang saya takutkan, ketika sekarang warga mengagumi sosok Jokowi, bagaimana tiga atau empat tahun mendatang? Apakah nasibnya sama dengan SBY atau tidak," terangnya.
Kata Margarito, dirinya menyampaikan masukan pada Jokowi, agar tidak melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan SBY. "Sumpah jabatan itu berlaku lima tahun, ini sebenarnya belum khusnul khotimah, belum lima tahun tapi sudah pindah ke Jakarta," sambungnya.
"Jangan sampai nanti juga begitu, baru dua tahun (jika menang Pilgub DKI) lalu maju pada pilpres 2014," tegasnya.
Lebih lanjut, Margarito menegaskan jangan sampai kutu loncat itu menjadi tren pada pencalonan pada Pemilu di Indonesia.(OZ)
Namun, pakar hukum tata negara Margarito Kamis memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, fenomena semacam ini pernah terjadi ketika sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) muncul menjadi calon Presiden RI di tahun 2004.
"Dulu kita bangga akan kemuculan sosok SBY, tapi nyatanya kita inginkan SBY turun sekarang," ungkapnya dalam acara diskusi di Dewan Pers, Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Sebab itu, Margarito mengingatkan agar Jokowi tak seperti SBY. Kemunculan Jokowi yang fenomenal dan mampu mengalahkan pasangan incumbent di putaran pertama, membuat Margarito khawatir akan terjadi hal yang sama.
"Ini yang saya takutkan, ketika sekarang warga mengagumi sosok Jokowi, bagaimana tiga atau empat tahun mendatang? Apakah nasibnya sama dengan SBY atau tidak," terangnya.
Kata Margarito, dirinya menyampaikan masukan pada Jokowi, agar tidak melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan SBY. "Sumpah jabatan itu berlaku lima tahun, ini sebenarnya belum khusnul khotimah, belum lima tahun tapi sudah pindah ke Jakarta," sambungnya.
"Jangan sampai nanti juga begitu, baru dua tahun (jika menang Pilgub DKI) lalu maju pada pilpres 2014," tegasnya.
Lebih lanjut, Margarito menegaskan jangan sampai kutu loncat itu menjadi tren pada pencalonan pada Pemilu di Indonesia.(OZ)
0 comments:
Post a Comment