11:23 AM
Unknown
Arena Berita Dunia - Ingin ngabuburit yang bermanfaat? Bisa datang ke Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung.
Di observatorium peninggalan Belanda itu, pengunjung bisa mengenal berbagai peralatan observasi dan benda langit sambil menunggu waktu buka puasa. Caranya, pengunjung yang ingin Ngabuburit di Bosscha bisa kontak dulu ke 022-278201.
“Pada event tertentu di bulan Ramadan, pengunjung bisa request ke Bosscha,” kata peneliti Bosscha, Hakim Lutfi Malasan, kepada Okezone, Selasa (24/7/2012).
Pada prinsipnya, Bosscha tidak buka untuk kunjungan selama Ramadan. “Tetapi kalau berdasarkan permintaan pengunjung kita bisa pertimbangkan. Biasanya banyak madrasah atau pesantren yang request ke kita,” sambungnya.
Pengunjung harus mengkonfirmasi lebih dulu karena petugas pemandu Bosscha sangat sedikit. Pada Ramadan, pemandu yang umumnya mahasiswa, biasanya mereka libur.
“Kami enggak ada petugasnya, rata-rata mahasiswa,” tambah mantan Kepala Observatorium Bosscha itu.
Untuk menyiasatinya, Bosscha menugaskan mahasiswa non-Muslim menjadi pemandu. Pada sekali kunjungan, pengunjung dipandu dua atau tiga orang untuk mengajak pengunjung berkeliling Bosscha, melihat-lihat teropong, dan lainnya.
Namun, Bosscha tidak bisa menerima kunjungan yang hanya sekadar ngabuburit. Permintaan kunjungan akan diterima jika terkait kepentingan observasi atau pelajaran.
“Bosscha juga akan membuka kunjungan jika ada fenomena tertentu,” pungkasnya.(OZ)
indonesia forex motor balap iklan baris online produk broker otomotif bisnis online
Di observatorium peninggalan Belanda itu, pengunjung bisa mengenal berbagai peralatan observasi dan benda langit sambil menunggu waktu buka puasa. Caranya, pengunjung yang ingin Ngabuburit di Bosscha bisa kontak dulu ke 022-278201.
“Pada event tertentu di bulan Ramadan, pengunjung bisa request ke Bosscha,” kata peneliti Bosscha, Hakim Lutfi Malasan, kepada Okezone, Selasa (24/7/2012).
Pada prinsipnya, Bosscha tidak buka untuk kunjungan selama Ramadan. “Tetapi kalau berdasarkan permintaan pengunjung kita bisa pertimbangkan. Biasanya banyak madrasah atau pesantren yang request ke kita,” sambungnya.
Pengunjung harus mengkonfirmasi lebih dulu karena petugas pemandu Bosscha sangat sedikit. Pada Ramadan, pemandu yang umumnya mahasiswa, biasanya mereka libur.
“Kami enggak ada petugasnya, rata-rata mahasiswa,” tambah mantan Kepala Observatorium Bosscha itu.
Untuk menyiasatinya, Bosscha menugaskan mahasiswa non-Muslim menjadi pemandu. Pada sekali kunjungan, pengunjung dipandu dua atau tiga orang untuk mengajak pengunjung berkeliling Bosscha, melihat-lihat teropong, dan lainnya.
Namun, Bosscha tidak bisa menerima kunjungan yang hanya sekadar ngabuburit. Permintaan kunjungan akan diterima jika terkait kepentingan observasi atau pelajaran.
“Bosscha juga akan membuka kunjungan jika ada fenomena tertentu,” pungkasnya.(OZ)
indonesia forex motor balap iklan baris online produk broker otomotif bisnis online
0 comments:
Post a Comment