11:04 AM
Unknown
Arena Berita Dunia - Nama Derwin Effendy alias Edo sudah tak asing lagi di telinga aparat kepolisian. Dia merupakan bandar narkoba kelas kakap yang sudah sejak 2008 jadi target untuk ditangkap.
Direktur Narkoba Mabes Polri, Brigjen Pol Arman Dapari mengatakan, pada 2008 tersangka pernah akan dilakukan penangkapan oleh tim dari polda Metro Jaya, namun berhasil melarikan diri.
"Namun yang bersangkutan juga melakukan perlawanan dengan nabrak anggota dan melawan arus jalan, sehingga dapat meloloskan diri dan mengakibatkan anggota Polri terluka," kata dia dalam rilis tertulisnya kepada wartawan, Jumat (12/10/2012).
Perjalan Edo di dunia narkoba berakhir setelah ditembak mati oleh aparat Direktorat Narkoba Mabes Polri, kemarin. Upaya menangkap Edo kembali dilakukan setelah aparat mendapat informasi pada September lalu adanya jaringan narkoba oleh kelompok ini.
"Tersangka adalah resedivis kasus narkotika tahun 2010," terang Arman.
Kemarin, sekira pukul 14.00 WIB, tim Direktorat Narkoba Mabes Polri mengendus adanya transaksi narkoba di di Carrefour Harmoni, Jakarta Pusat. Sekira pukul 15.00 WIB, saat akan ditangkap tersangka melarikan diri menggunakan mobil.
Aparat berusaha menghentikan dengan memberikan tembakan peringatan tapi tidak dihiraukan, bahkan Edo melawan dengan cara menabrak anggota Polri dan masyarakat. Kemudian terjadi kejar-kejaran antara aparat dengan Edo hingga depan Pos Polisi Mangga Besar, Jakarta Barat.
Karena tetap melakukan perlawanan, petugas mengarahkan tembakan ke mobil Edo untuk melumpuhkan. Edo nyaris dikeroyok warga saat ke luar dari mobilnya. Namun langsung diamankan. Edo meniggal dalam perjalanan saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Barang bukti yang diamankan 250 butir ekstasi, 50 gram narkotika jenis sabu, satu unit mobil Toyota Yaris B 1895 POA dan sebuah telefon genggam," pungkasnya.(OZ)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
Direktur Narkoba Mabes Polri, Brigjen Pol Arman Dapari mengatakan, pada 2008 tersangka pernah akan dilakukan penangkapan oleh tim dari polda Metro Jaya, namun berhasil melarikan diri.
"Namun yang bersangkutan juga melakukan perlawanan dengan nabrak anggota dan melawan arus jalan, sehingga dapat meloloskan diri dan mengakibatkan anggota Polri terluka," kata dia dalam rilis tertulisnya kepada wartawan, Jumat (12/10/2012).
Perjalan Edo di dunia narkoba berakhir setelah ditembak mati oleh aparat Direktorat Narkoba Mabes Polri, kemarin. Upaya menangkap Edo kembali dilakukan setelah aparat mendapat informasi pada September lalu adanya jaringan narkoba oleh kelompok ini.
"Tersangka adalah resedivis kasus narkotika tahun 2010," terang Arman.
Kemarin, sekira pukul 14.00 WIB, tim Direktorat Narkoba Mabes Polri mengendus adanya transaksi narkoba di di Carrefour Harmoni, Jakarta Pusat. Sekira pukul 15.00 WIB, saat akan ditangkap tersangka melarikan diri menggunakan mobil.
Aparat berusaha menghentikan dengan memberikan tembakan peringatan tapi tidak dihiraukan, bahkan Edo melawan dengan cara menabrak anggota Polri dan masyarakat. Kemudian terjadi kejar-kejaran antara aparat dengan Edo hingga depan Pos Polisi Mangga Besar, Jakarta Barat.
Karena tetap melakukan perlawanan, petugas mengarahkan tembakan ke mobil Edo untuk melumpuhkan. Edo nyaris dikeroyok warga saat ke luar dari mobilnya. Namun langsung diamankan. Edo meniggal dalam perjalanan saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Barang bukti yang diamankan 250 butir ekstasi, 50 gram narkotika jenis sabu, satu unit mobil Toyota Yaris B 1895 POA dan sebuah telefon genggam," pungkasnya.(OZ)
0 comments:
Post a Comment