1:30 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerima status peningkatan keanggotaan Palestina. Keputusan ini merupakan bentuk kemenangan dari Palestina tetapi menjadi kekalahan memalukan bagi Amerika Serikat (AS).
Sidang Majelis Umum PBB mengakui status negara pemantau non-anggota yang diajukan oleh Palestina. Sebelumnya, status Palestina di PBB hanyalah entitas pemantau yang diwakili oleh PLO.
Palestina meraih lebih dari dua pertiga suara dari 193 anggota PBB. 138 negara mendukung proposal keanggotaan Palestina, sembilan lainnya menolak sementara 41 negara memutuskan untuk abstain. Bendera Palestina langsung dibentangkan usai keputusan peningkatan status Palestina.
Amerika Serikat langsung mengkritik hasil pemilihan bersejarah itu. "Resolusi yang kontraproduktif yang terjadi hari ini memberikan halangan baru atas upaya perdamaian," ujar Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice, seperti dikutip Associated Press, Kamis sore waktu AS atau Jumat (30/11/2012) waktu Indonesia.
Sementara kecaman juga dilontarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai langkah yang dilakukan PBB ini melanggar kesepakatan-kesepakatan yang pernah disetujui antara Israel dengan Palestina di masa lalu. Tetapi Netanyahu tidak menjelaskan langkah apa yang akan diambil Israel menyusul keputusan ini.
Lewat status negara pemantau non-anggota, Palestina dimungkinkan untuk bergabung ke dalam organisasi-organisasi PBB. Selain itu Palestina juga bisa terlibat dalam perjanjian-perjanjian internasional. Hal ini merupakan langkah maju bagi Palestina dalam upaya diplomasinya memperoleh kemerdekaan.
Selama ini, Israel dan sekutu terdekatnya menolak keras upaya Palestina untuk meningkatkan status keanggotannya. Kedua negara menilai status keanggotaan baru Palestina hanya akan mempersulit proses perdamaian di Timur Tengah (OZ)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
blog
download
artikel
klik
Sidang Majelis Umum PBB mengakui status negara pemantau non-anggota yang diajukan oleh Palestina. Sebelumnya, status Palestina di PBB hanyalah entitas pemantau yang diwakili oleh PLO.
Palestina meraih lebih dari dua pertiga suara dari 193 anggota PBB. 138 negara mendukung proposal keanggotaan Palestina, sembilan lainnya menolak sementara 41 negara memutuskan untuk abstain. Bendera Palestina langsung dibentangkan usai keputusan peningkatan status Palestina.
Amerika Serikat langsung mengkritik hasil pemilihan bersejarah itu. "Resolusi yang kontraproduktif yang terjadi hari ini memberikan halangan baru atas upaya perdamaian," ujar Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice, seperti dikutip Associated Press, Kamis sore waktu AS atau Jumat (30/11/2012) waktu Indonesia.
Sementara kecaman juga dilontarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai langkah yang dilakukan PBB ini melanggar kesepakatan-kesepakatan yang pernah disetujui antara Israel dengan Palestina di masa lalu. Tetapi Netanyahu tidak menjelaskan langkah apa yang akan diambil Israel menyusul keputusan ini.
Lewat status negara pemantau non-anggota, Palestina dimungkinkan untuk bergabung ke dalam organisasi-organisasi PBB. Selain itu Palestina juga bisa terlibat dalam perjanjian-perjanjian internasional. Hal ini merupakan langkah maju bagi Palestina dalam upaya diplomasinya memperoleh kemerdekaan.
Selama ini, Israel dan sekutu terdekatnya menolak keras upaya Palestina untuk meningkatkan status keanggotannya. Kedua negara menilai status keanggotaan baru Palestina hanya akan mempersulit proses perdamaian di Timur Tengah (OZ)
0 comments:
Post a Comment