1:15 PM
Unknown
Arena Berita Dunia - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, sejumlah tokoh partai politik tidak lolos dalam uji kualitas personal untuk menjadi presiden. Salah satu tokoh yang dianggap tidak berkualitas adalah ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Ical, sapaan Aburizal Bakrie, tidak memenuhi indikator capres berkualitas , yakni, bisa dipercaya, tak melakukan korupsi, tak terlibat kriminalitas , dan berdiri di atas semua golongan. Survei tersebut digelar sepanjang Januari hingga Mei 2012 dengan jumlah responden 223. Responden tersebut terdiri dari kalangan akademis, pemimpin media, pengusaha dan purnawirawan.
Terkait hasil survei itu, tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang mengatakan, hasil survei LSI itu tepat, dan membuktikan bahwa sosok, karakter, dan perilaku tokoh seperti Ical tidak layak jadi Presiden 2014
“Fakta yang pahit ini pasti memukul moril pendukung Ical dan Ical sendiri seharusnya tahu diri ,bahwa mayoritas tokoh masyarakat lintas profesi tidak menyukai sosok dan karakter seperti dia,” kata Zainal kepada okezone, Kamis (29/11/2012).
Zainal yang juga wakil ketua dewan pertimbangan Ormas MKGR mengatakan, seharusnya, hasil survei itu menjadikan elite Golkar segera sadar. “Jika ngotot mengusung Ical maka akan terjadinya ancaman keterpurukan Partai Golkar pada Pileg dan Pilpres 2014, Evaluasi pencalonan Ical harus segera dilakukan,” katanya.
Ditambahkan Zainal, bila Partai berlambang pohon beringin itu bersikukuh mencalonkan Ical, Golkar akan bisa hancur karena tersandera Ical. “Di sisi lain, kasihan Ical duitnya habis dikuras oleh pendukung palsu yang mata duitan,” katanya.
Selain itu, Zainal mengungkapkan, gaya kepemimpinan Ical berbeda dengan ketua umum Golkar sebelumnya, Jusuf Kalla. ”Pendukung JK di internal Golkar mencapai 70%, bukan karena dia jago, tapi karena mereka tidak suka sama gaya kepemimpinan Ical yang pragmatis dan berbau transaksi melulu,” katanya.
Zainal menegaskan, bila JK berduet dengan Megawati di pemilihan presiden 2014 maka dipastikan pasangan tersebut akan sangat kuat secara politis. “Terlebih karena SBY sudah check-out dari panggung pencapresan,” tutupnya.
Ical, sapaan Aburizal Bakrie, tidak memenuhi indikator capres berkualitas , yakni, bisa dipercaya, tak melakukan korupsi, tak terlibat kriminalitas , dan berdiri di atas semua golongan. Survei tersebut digelar sepanjang Januari hingga Mei 2012 dengan jumlah responden 223. Responden tersebut terdiri dari kalangan akademis, pemimpin media, pengusaha dan purnawirawan.
Terkait hasil survei itu, tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang mengatakan, hasil survei LSI itu tepat, dan membuktikan bahwa sosok, karakter, dan perilaku tokoh seperti Ical tidak layak jadi Presiden 2014
“Fakta yang pahit ini pasti memukul moril pendukung Ical dan Ical sendiri seharusnya tahu diri ,bahwa mayoritas tokoh masyarakat lintas profesi tidak menyukai sosok dan karakter seperti dia,” kata Zainal kepada okezone, Kamis (29/11/2012).
Zainal yang juga wakil ketua dewan pertimbangan Ormas MKGR mengatakan, seharusnya, hasil survei itu menjadikan elite Golkar segera sadar. “Jika ngotot mengusung Ical maka akan terjadinya ancaman keterpurukan Partai Golkar pada Pileg dan Pilpres 2014, Evaluasi pencalonan Ical harus segera dilakukan,” katanya.
Ditambahkan Zainal, bila Partai berlambang pohon beringin itu bersikukuh mencalonkan Ical, Golkar akan bisa hancur karena tersandera Ical. “Di sisi lain, kasihan Ical duitnya habis dikuras oleh pendukung palsu yang mata duitan,” katanya.
Selain itu, Zainal mengungkapkan, gaya kepemimpinan Ical berbeda dengan ketua umum Golkar sebelumnya, Jusuf Kalla. ”Pendukung JK di internal Golkar mencapai 70%, bukan karena dia jago, tapi karena mereka tidak suka sama gaya kepemimpinan Ical yang pragmatis dan berbau transaksi melulu,” katanya.
Zainal menegaskan, bila JK berduet dengan Megawati di pemilihan presiden 2014 maka dipastikan pasangan tersebut akan sangat kuat secara politis. “Terlebih karena SBY sudah check-out dari panggung pencapresan,” tutupnya.
Terdepak Jadi Orang Kaya, Aburizal Bakrie Jatuh Miskin?
Tapi, dilansir dari Forbes, Kamis (29/11/2012), majalah bergengsi di dunia tersebut malah mendepak pemimpin keluarga Bakrie yang akrab disapa Ical ini dari 40 daftar orang terkaya di Indonesia. Apa sebabnya?
Analis mengatakan, penurunan nilai kekayaan keluarga tersebut dipicu oleh strategi utang mereka, termasuk di perusahaan batu baranya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Keputusannya untuk mengambil utang menjadi bumerang ketika harga saham yang digadaikannya kolaps.
Selain itu, saham Bumi Plc, perusahaan terbuka di London, Inggris yang dibentuk Bakrie bersama Nathaniel Rothschild mengalami penurunan harga sampai 70 persen. Grup Bakrie pun sedang berjuang melawan Rothschild untuk membeli asetnya kembali.
Menurut estimasi Forbes, perusahaan Bakrie memiliki aset sebesar USD1 miliar dalam bentuk saham di publik. Tapi, tidak jelas berapa besar yang telah digadaikan. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), induk perusahaan Bakrie pun enggan menjelaskan perihal nilai asetnya ini.
Sekadar informasi, pada Desember 2007, Forbes mendaulat Aburizal Bakrie yang kala itu menjadi Menko Kesra sebagai orang terkaya se-Indonesia. Kala itu, kekayaannya mencapai USD5,4 miliar atau naik dari USD1,2 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Saat itu, yang menjadikan Aburizal menjadi konglomerat, yakni kenaikan harga sahamnya yang meroket di BUMI Perusahaan itu tak lain adalah kelompok usaha Bakrie Group, yang dipimpinya.
Kelompok Bakrie adalah usaha yang bergerak di multisektor, antara lain batu bara yang dinaungi oleh perusahaan Bumi Resources. Selain itu, juga disektor telekomunikasi dan properti. Tapi menurut majalah Forbes, sektor yang paling membuat Aburizal ter-tajir adalah dari Bumi Resources (OZ) indonesia forex motor balap iklan baris online produk broker otomotif bisnis online blog download artikel klik
0 comments:
Post a Comment