11:51 AM
Unknown
Arena Berita Dunia - Sayap militer dari kelompok Jihad Islam di Gaza, Palestina, meluncurkan misil Fajr-5 buatan Iran ke Tel Aviv, Israel. Jihad Islam juga berencana untuk memperluas target serangannya di Kota Tel Aviv.
"Brigade Quds menyerang Kota Tel Rabea (Tel Aviv) yang diduduki oleh Israel dengan misil Fajr-5. Serangan itu menyebabkan ledakan besar di kota tersebut," demikian pernyataan Jihad Islam, seperti dikutip AFP, Jumat (16/11/2012).
Misil Fajr menjadi senjata paling ampuh bagi Jihad Islam, karena daya jangkau misil itu sangat jauh dan bisa menghantam target di dalam kota Israel. Juru bicara Jihad Islam Abu Ahmed mengatakan bahwa, Israel akan menghadapi serangan kejutan yang lebih banyak bila mereka terus menyerang warga Palestina.
Seorang wartawan mengatakan, misil Fajr-5 melesat ke bagian Kota Jaffa dan meledak di dekat perairan. Namun militer Israel justru menepis adanya serangan misil yang masuk ke wilayahnya. Israel terlihat menggunakan perisai misil Iron Dome untuk menangkal serangan misil dari Gaza.
Tel Aviv dan Jaffa merupakan dua kota yang berjarak sekira 60 kilometer dari Jalur Gaza. Kota itu memang rentan terkena serangan misil, karena misil Fajr-5 sanggup menjangkau target lebih dari 75 kilometer.
Eskalasi perang antara kelompok bersenjata di Gaza dan Israel makin meningkat. Bersamaan dengan itu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak melontarkan ancaman ke Hamas bila Tel Aviv digempur habis-habisan. Para pengamat pun memprediksikan, serangan ke Tel Aviv akan memicu perang berskala besar antara Israel dan Gaza.
Perang misil itu makin menjadi tepat setelah komandan sayap militer Hamas Ahmed al-Jaabari tewas akibat serangan udara Israel. Hamas pun marah dan menegaskan, kematian Jaabari sama halnya dengan membuka pintu neraka bagi Israel.
Tel Aviv dan Yerusalem diserang oleh roket Hamas pada Jumat (16/11/2012). Sebelumnya roket Hamas hanya menyerang wilayah Israel yang berjarak dekat dengan Jalur Gaza. Pihak Israel melaporkan roket yang diluncurkan ke dua kota itu jatuh di wilayah tak berpenghuni dan tidak ada warga yang menjadi korban,
Terkahir kalinya Tel Aviv diserang oleh roket adalah ketika Saddam Hussein berusaha menyeret Israel dalam Perang teluk pada 1991. Sedangkan serangan kemarin merupakan serangan roket pertama yang menimpa Yerusalem sejak tahun 1970. Demikian diberitakan Reuters, Sabtu (17/11/2012).
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, langsung mengadakan rapat darurat dengan jajaran kabinetnya untuk membicarakan serangan balasan yang akan dilakukan terhadap Hamas. Netanyahu pun memutuskan untuk menambah jumlah pasukan cadangan yang dipanggil untuk menginvasi Jalur Gaza menjadi 75.000.
Sebelumnya pada Jumat 16 November kemarin, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, menyatakan akan memanggil 35.000 tentara cadangan untuk memperbesar skala serangan ke Jalur Gaza. Israel pun telah menempatkan pasukan dan tank-tanknya di sekitar perbatasan Israel dengan Gaza, menandakan serangan lewat jalur darat dapat dilancarkan pada waktu dekat ini oleh Israel.
Israel memulai serangannya ke Jalur Gaza pada hari Rabu (14/11/2012) dengan menyerang beberapa target melalui udara. Pihak Hamas menyatakan 29 warganya menjadi korban dari serangan udara Israel, 19 diantaranya adalah warga sipil. Sedangkan dari pihak Israel sebanyak 3 orang menjadi korban serangan roket Hamas.(OZ)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
blog
download
artikel
klik
"Brigade Quds menyerang Kota Tel Rabea (Tel Aviv) yang diduduki oleh Israel dengan misil Fajr-5. Serangan itu menyebabkan ledakan besar di kota tersebut," demikian pernyataan Jihad Islam, seperti dikutip AFP, Jumat (16/11/2012).
Misil Fajr menjadi senjata paling ampuh bagi Jihad Islam, karena daya jangkau misil itu sangat jauh dan bisa menghantam target di dalam kota Israel. Juru bicara Jihad Islam Abu Ahmed mengatakan bahwa, Israel akan menghadapi serangan kejutan yang lebih banyak bila mereka terus menyerang warga Palestina.
Seorang wartawan mengatakan, misil Fajr-5 melesat ke bagian Kota Jaffa dan meledak di dekat perairan. Namun militer Israel justru menepis adanya serangan misil yang masuk ke wilayahnya. Israel terlihat menggunakan perisai misil Iron Dome untuk menangkal serangan misil dari Gaza.
Tel Aviv dan Jaffa merupakan dua kota yang berjarak sekira 60 kilometer dari Jalur Gaza. Kota itu memang rentan terkena serangan misil, karena misil Fajr-5 sanggup menjangkau target lebih dari 75 kilometer.
Eskalasi perang antara kelompok bersenjata di Gaza dan Israel makin meningkat. Bersamaan dengan itu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak melontarkan ancaman ke Hamas bila Tel Aviv digempur habis-habisan. Para pengamat pun memprediksikan, serangan ke Tel Aviv akan memicu perang berskala besar antara Israel dan Gaza.
Perang misil itu makin menjadi tepat setelah komandan sayap militer Hamas Ahmed al-Jaabari tewas akibat serangan udara Israel. Hamas pun marah dan menegaskan, kematian Jaabari sama halnya dengan membuka pintu neraka bagi Israel.
Yerusalem Diserang Roket Hamas, Israel Siap Invasi Gaza
Israel menambah jumlah pasukan cadangan yang ia panggil menjadi 75.000 tentara. Penambahan tersebut sebagai persiapan operasi militer untuk menginvasi Jalur Gaza setelah 2 kota terbesar Israel, Tel Aviv dan Yerusalem, diserang oleh roket Hamas.Tel Aviv dan Yerusalem diserang oleh roket Hamas pada Jumat (16/11/2012). Sebelumnya roket Hamas hanya menyerang wilayah Israel yang berjarak dekat dengan Jalur Gaza. Pihak Israel melaporkan roket yang diluncurkan ke dua kota itu jatuh di wilayah tak berpenghuni dan tidak ada warga yang menjadi korban,
Terkahir kalinya Tel Aviv diserang oleh roket adalah ketika Saddam Hussein berusaha menyeret Israel dalam Perang teluk pada 1991. Sedangkan serangan kemarin merupakan serangan roket pertama yang menimpa Yerusalem sejak tahun 1970. Demikian diberitakan Reuters, Sabtu (17/11/2012).
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, langsung mengadakan rapat darurat dengan jajaran kabinetnya untuk membicarakan serangan balasan yang akan dilakukan terhadap Hamas. Netanyahu pun memutuskan untuk menambah jumlah pasukan cadangan yang dipanggil untuk menginvasi Jalur Gaza menjadi 75.000.
Sebelumnya pada Jumat 16 November kemarin, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, menyatakan akan memanggil 35.000 tentara cadangan untuk memperbesar skala serangan ke Jalur Gaza. Israel pun telah menempatkan pasukan dan tank-tanknya di sekitar perbatasan Israel dengan Gaza, menandakan serangan lewat jalur darat dapat dilancarkan pada waktu dekat ini oleh Israel.
Israel memulai serangannya ke Jalur Gaza pada hari Rabu (14/11/2012) dengan menyerang beberapa target melalui udara. Pihak Hamas menyatakan 29 warganya menjadi korban dari serangan udara Israel, 19 diantaranya adalah warga sipil. Sedangkan dari pihak Israel sebanyak 3 orang menjadi korban serangan roket Hamas.(OZ)
0 comments:
Post a Comment