2:10 PM
Unknown
Rapat itu merupakan bentuk dari gagasan Mesir, Maroko dan Palestina. Palestina melontarkan kecaman terhadap Israel yang menyerang Jalur Gaza dan menewaskan warga sipil.
"Sekali lagi, komunitas internasional menjadi saksi atas kekejaman Israel yang menggunakan kekuatan militer dan tindakan ilegal untuk menyerang warga Palestina," ujar Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/11/2012).
"Pasukan penjajah Israel mulai memobilisasi kekuatannya. Warga sipil Palestina pun hidup dalam ketakutan dan kepanikan," tegasnya.
Menurut Mansour, tindakan itu sengaja dilakukan Israel untuk mengalihkan isu upaya Palestina untuk memperbaharui keanggotaannya di PBB. Upaya itu jelas ditentang oleh Israel dan Amerika Serikat, namun Palestina bersikeras akan melakukan voting untuk resolusi keanggotaan itu pada 29 November mendatang.
Sebelumnya, Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon sudah menelpon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Mesir Mohamed Mursi. Ban membahas isu serangan itu kepada dua petinggi negara itu.
Kepada Netanyahu, Ban mengutarakan kekhawatirannya dan berharap agar Israel tidak terprovokasi dengan insiden pertumpahan darah itu. Sementara itu pada Mursi, Ban membahas pentingnya strategi untuk mencegah eksalasi kekerasan di Gaza.
Menanggapi hal itu, Dubes Israel untuk PBB Ron Prosor jjustru menuntut komunitas internasional mengkriminalisasikan Hamas. Menurutnya, serangan roket yang diluncurkan kelompok bersenjata Palestina jelas mengancam warga sipil di Negeri Yahudi.
Prosor juga menyebut pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed al-Jaabari sebagai sebuah kemenangan. Jaabari turut dipandang sebagai seorang pembantai warga Israel.(OZ)
0 comments:
Post a Comment