11:11 AM
Unknown
Arena Berita Dunia - Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina di perbatasan Gaza. Serangan mereka pun melukai 15 orang lainnya. Peristiwa itu terjadi setelah gencatan senjata disepakati antara dua belah pihak.
Juru bicara Hamas menuduh Negeri Yahudi itu melanggar gencatan senjata, Hamas pun siap melaporkan hal ini ke Mesir. Pria yang ditembak oleh Israel bernama Anwar Qdeih. Kepala Qdeih ditembak setelah dirinya mendekati pagar perbatasan Israel dan Gaza.
"Anwar Qdeih ingin mengambil bendera Hamas di pagar perbatasan itu. Pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Dan Anwar berteriak, 'Ahmed al-Jaabari dibelakang Anda!' dan mereka pun menembak kepala Anwar," ujar anggota keluarga Qdeih, Omar Qdeih, seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/11/2012).
Sampai saat ini, belum ada komentar yang muncul dari pihak Israel mengenai penembakan warga Palestina di perbatasan Gaza. Pelanggaran gencatan senjata juga akan menimbulkan masalah buruk. Kelompok Hamas tentunya tidak mentolerir pelanggaran itu.
Menurut survei dari Suratkabar Maariv di Israel, 31 persen warga Israel mendukung gencatan senjata, namun 49 persen lainnya menolak. 41 warga Gaza menolak bila militer Israel menduduki Jalur Gaza, dan 29 persen lainnya mendukung.
Sejauh ini, gencatan senjata yang disepakati Hamas dan Israel selalu dianggap rentan. Hal itu disebabkan karena kedua pihak tersebut tidak mempercayai satu sama lain. Hamas jelas memandang Israel sebagai penjajah dan perlawanan warga Palestina dianggap bak perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
Fraksi Jihad Islam sebelumnya pun sepakat bahwa pertempuran melawan Israel masih belum berakhir. Jihad Islam pun berniat untuk kembali menyerang Israel bila ada pengkhianatan dari gencatan senjata.(OZ)
indonesia
forex
motor balap
iklan baris
online produk
broker
otomotif
bisnis online
blog
download
artikel
klik
Juru bicara Hamas menuduh Negeri Yahudi itu melanggar gencatan senjata, Hamas pun siap melaporkan hal ini ke Mesir. Pria yang ditembak oleh Israel bernama Anwar Qdeih. Kepala Qdeih ditembak setelah dirinya mendekati pagar perbatasan Israel dan Gaza.
"Anwar Qdeih ingin mengambil bendera Hamas di pagar perbatasan itu. Pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Dan Anwar berteriak, 'Ahmed al-Jaabari dibelakang Anda!' dan mereka pun menembak kepala Anwar," ujar anggota keluarga Qdeih, Omar Qdeih, seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/11/2012).
Sampai saat ini, belum ada komentar yang muncul dari pihak Israel mengenai penembakan warga Palestina di perbatasan Gaza. Pelanggaran gencatan senjata juga akan menimbulkan masalah buruk. Kelompok Hamas tentunya tidak mentolerir pelanggaran itu.
Menurut survei dari Suratkabar Maariv di Israel, 31 persen warga Israel mendukung gencatan senjata, namun 49 persen lainnya menolak. 41 warga Gaza menolak bila militer Israel menduduki Jalur Gaza, dan 29 persen lainnya mendukung.
Sejauh ini, gencatan senjata yang disepakati Hamas dan Israel selalu dianggap rentan. Hal itu disebabkan karena kedua pihak tersebut tidak mempercayai satu sama lain. Hamas jelas memandang Israel sebagai penjajah dan perlawanan warga Palestina dianggap bak perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
Fraksi Jihad Islam sebelumnya pun sepakat bahwa pertempuran melawan Israel masih belum berakhir. Jihad Islam pun berniat untuk kembali menyerang Israel bila ada pengkhianatan dari gencatan senjata.(OZ)
0 comments:
Post a Comment